NEW YORK - Seperti kebanyakan remaja di tahun
1990-an, Aleksey Krupnyk menghabiskan sebagian besar waktu luangnya
untuk main game di komputer.
Namun, berbeda dengan remaja lainnya, pemain game asal Ukraina ini
akhirnya mendapatkan nafkah hidup dari menembaki para penjahat di dunia
maya. Pada tahun 2003, ketika menginjak usia 23 tahun, ia memenangkan
turnamen olahraga elektronik besar pertamanya.
Hadiahnya? Sebuah laptop, yang kemudian dijualnya dengan harga
USD1.430 (Rp19 juta) yang merupakan jumlah besar dalam mata uang hryvnia
Ukraina saat itu. “Itu jumlah yang gila, bahkan saya bisa membeli
mobil,” kenangnya, dikutip dari BBC Indonesia, Kamis (11/2/2016).
Ketika Krupnyk mulai pertama bertanding untuk mendapatkan uang,
industri olahraga elektronik para pemain video bertanding melawan pemain
lainnya baru saja tumbuh. Krupnyk mendapatkan penghasilan yang sangat
lumayan, dengan mengantongi USD33.500 (Rp464 juta) dari kemenangannya di
turnamen-turnamen dan mengumpulkan sekitar USD2.000 (Rp27 juta) sebulan
dari para sponsornya di masa kejayaannya pada tahun 2011. Empat pemain
mendapatkan lebih dari USD1.73 juta (Rp24 miliar) pada tahun 2015.
Saat popularitas eSports (olahraga elektronik) meningkat, begitu juga
hadiah dan uang sponsor yang didapat, di samping peluang kerja. Menurut
E-Sports Earnings, empat orang pemain mendapatkan lebih dari USD1,73
juta (Rp24 miliar) pada tahun 2015, sementara banyak yang lainnya
mempunyai penghasilan lebih dari USD100.000 (Rp1,3 miliar).
Walaupun eSports masih belum menjadi olahraga arus utama seperti bola
basket atau sepak bola, SuperData Research -sebuah perusahaan berbasis
di New York yang mengamati sektor ini- mengatakan bahwa pasar eSports
global akan tumbuh dari USD748 juta (Rp10 triliun) sekarang ini menjadi
USD1,9 miliar (Rp263 triliun) pada akhir tahun 2018.
Pada tahun 2015 sekitar 188 juta orang menonton permainan video
diputar lewat internet dan di TV, atau meningkat dari 71,5 juta penonton
di tahun 2013.
Pasar ini melambung pesat karena adanya beberapa alasan: lebih banyak
orang yang memainkan permainan video dibanding sebelumnya (penjualan
permainan video di seluruh dunia mencapai USD114 miliar di tahun 2015),
dan juga para pemain dapat bertanding melawan orang lain di Internet,
sementara para pengiklan yang sangat ingin menargetkan mereka yang
berusia sekitar 18 sampai 35 tahun- mulai mendanai kompetisi-kompetisi,
kata Joost van Dreunen, Ketua Eksekutif di SuperData.
0 comments:
Post a Comment