Kabupaten Lahat memiliki topografi dataran yang dikelilingi perbukitan. Tak heran banyak sekali air terjun atau dikenal masyarakat setempat dengan istilah cughup terdapat di sejumlah desa.
Lahat selain memiliki banyak peninggalan megalith, ternyata memiliki puluhan air terjun yang tersebar di 21 kecamatan dan 256 desa. Ketinggian air terjun ini juga beragam mulai dari 5 meter hingga 300 meter lebih.
Namun, tidak banyak yang tahu dengan keberadaan air terjun yang cukup banyak di Bumi Seganti Setungguan ini. BeritaPagi, mencoba menelusuri sejumlah wilayah. Di Kecamatan Merapi Selatan saja terdapat lebih dari 5 air terjun yang potensial untuk dijadikan obyek wisata.
Sebut saja Cughup Milang yang cukup terkenal di kaki bukit Serelo yang tingginya lebih dari 20 meter dengan beberapa tingkatan. Di setiap tingkatnya terdapat kolam-kolam yang berisi ikan dengan air yang bening mengalir deras. Di Desa Padang terdapat Cughup Pauh yang tingginya sekitar 5 meter dengan dinding batu alam yang menakjubkan.
Pemerhati Pariwisata Kabupaten Lahat, Mario mengungkapkan, berdasarkan data yang dimilikinya, terdapat sekitar 54 air terjun yang tersebar di belasan kecamatan di Kabupaten Lahat. Namun, baru 22 air terjun yang dikunjunginya. Hampir seluruh air terjun yang telah dikunjunginya belum terlalu dijamah.
“Potensi Kabupaten Lahat sangat kaya dengan air terjun yang sangat bagus,” jelas Mario, di sela-sela ekspedisi air terjun Jambat Akar di wilayah Kecamatan Tanjung Tebat.
Mario memperkirakan, sampai saat ini keberadaan puluhan air terjun ini, belum begitu diketahui warga Kabupaten Lahat. Sedangkan warga di sekitarnya menganggap air terjun itu biasa-biasa saja . Sebab, dari beberapa air terjun yang pernah dikunjunginya, hanya beberapa orang yang mengetahui. Padahal potensi air terjun yang ada di Kabupaten Lahat sangat baik.
“Data yang ada pada saya, sebagian besar air terjun sama sekali belum terjamah. Saya contohkan, di Desa Karang Dalam, Kecamatan Pulau Pinang, terdapat tujuh air terjun sangat bagus dan pemandangan sekitarnya yang indah. Padahal posisi lokasi air terjun ini tidak jauh dari pusat kota,” ujarnya.
Menurut Mario, sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Lahat, terdapat dua air dalam dua aliran sungai yang diberi nama Air Terjun Ganya. Sayangnya, keberadaan air terjun dengan ketinggian sekitar 10 meter itu, hanya diketahui segelintir warga. Begitu juga air terjun Jambat Akar di Desa Muara Danau, Kecamatan Tanjung Tebat, yang memiliki ketinggian sekitar 40 meter.
Untuk menuju lokasi air terjun itu, menempuh perjalanan sejauh 35 kilometer dari Kota Lahat. Namun, bagi mereka yang ingin melihat langsung deburan air terjun ini, harus menuruni jurang yang terjal. Sebab, belum ada jalan menuju lokasi tersebut.
Lian (34), warga Desa Muara Danau mengaku, selama ini keberdaan air terjun yang cukup tinggi itu sama sekali belum diketahui intansi terkait. Padahal bila dikelola dengan baik, potensi air terjun Jambat Akar sangat baik untuk dikembangkan.
Di Kecamatan Tanjung Sakti Pumi terdapat Cughup Panggarbesi yang tingginya diperkirakan lebih dari 300 meter. Perjalanan yang ditempuh juga cukup jauh karena dari Lahat kota mencapai 2,5 jam menuju ke kecamatan, ditambah berjalan kaki sekitar 8 kilometer menanjak dan menurun serta menelusuri sungai.
Selain itu setibanya di lokasi ini akan menemukan hutan hujan tropis yang masih belum terjamah dengan aneka tanaman dan bunga. Air terjun di lokasi ini juga sedikitnya ada tiga air terjun besar lainnya dan 3 air terjun kecil dengan kisaran ketinggian dari 50 meter hingga 300 meter.
“Sebetulnya air terjun ini diberi nama penduduk setempat Cughup Embun karena banyak mengeluarkan embun dan hawa yang sejuk. Namun karena puyang (nenek moyang) yang cukup terkenal di sini adalah Panggarbesi maka air terjun ini saya namakan Cughup Panggarbesi saja,” ujar Bupati Lahat Aswari saat mengunjungi Cughup Paggarbesi.
Kedepan banyak pihak yang berharap potensi air terjun ini dapat dijadikan tempat wisata dan menghasil kan pendapatan bagi masyarakatnya. Tak ada kata terlambat untuk menggarap keindahan alam yang eksotik ini agar lebih bermanfaat. /soufie retorika
0 comments:
Post a Comment