MESIR – Sebuah gaun linen yang diketahui berusia lebih dari 5 ribu tahun ditemukan di makam Mesir. Penemuan itu sekaligus menjadikan pakaian tenun tersebut sebagai yang tertua di dunia. Jahitan yang rapi dan dilipat merupakan sinyal kompleksitas serta kekayaan yang dihasilkan masyarakat kuno.
Pakaian yang dikenal sebagai dres Tarkhan ini memiliki keunikan. Beberapa potong pakaian awal terbuat dari serat tanaman atau kulit binatang, jadi tak mudah hancur.
Sebagaimana dilaporkan National Geographic, Minggu (21/2/2016). kurator London Petrie Museum of Egyptian Archaeology Alice Stevenson mengatakan bahan tekstil tersebut ditemukan di situs arkeologi yang secara umum berusia tak lebih dari 2 ribu tahun.
Sejumlah pakaian yang memiliki usia yang sama mampu bertahan sampai hari ini, tetapi mereka hanya dibungkus atau disampirkan ke seluruh tubuh. Dres Tarkhan di sisi lain adalah haute couture kuno. Dengan lengan yang disesuaikan, V-neck, dan pleats yang disampirkan, akan terlihat sempurna di rumah sebuah depertement store modern.
Detail yang cukup baik itu hanya bisa dibuat oleh craft person khusus. Orang-orang seperti itu hanya muncul dalam masyarakat sejahtera dan hirarkis, seperti Mesir Kuno 5.000 tahun lalu, saat kerajaan pertama kali bersatu di bawah satu penguasa tunggal.
Lipatan di siku dan ketiak juga mengisyaratkan seseorang pernah mengenakan baju tersebut, dan itu bukan hanya seremonial. Setelah menghabiskan 5 ribu tahun di sebuah makam Mesir, dress itu dikirim Petrie oleh arkeolog pada awal 1990-an.
Akan tetapi itu terjalin dalam bundel kain kotor dan diabaikan. Tampaknya seperti kemeja compang-camping, tapi serupa dari beberapa abad kemudian itu memiliki ukuran selantai, dan kemungkinan dres Tarkhan awalnya lebih panjang.
Hanya lapisan ke rah atas yang diberikan seperti dres. Menurut Jana Jones dari Universitas Macquarie Australia, batu nisan dari sekira usia yang sama seperti gaun menggambarkan orang-orang mengenakan pakaian serupa.
0 comments:
Post a Comment